perusahaan jepang

Kamis, 27 April 2017

KARYAWAN

    Ketika banyak orderan/loadingan dari customer, maka perusahaan akan segera membuka lowongan pekerjaan yang dinformasikan melalui departemen ketenagakerjaan ataupun media sosial. Para pencari kerja saling berlomba mempersiapkan diri untuk melamar dan mengikuti tes kerja. Perusahaan akan menyeleksi pelamar kerja mana yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan melalui tes fisik, tes tulis, tes kesehatan, psikotes, interview dll.
    Setelah melakukan berbagai macam tes, calon karyawan yang lolos sleksi akan segera menandatangi kontrak kerja. Perusahaan tidak begitu saja membiarkan karyawan baru memasuki ruang produksi. Mereka terlebih dahulu ditempatkan ditempat training baik itu di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Karyawan training diberikan edukasi terkait masalah pekerjaannya seperti pemahaman tentang kontrak kerja, sistem dan standard kerja, peraturan perusahaan, kerapihan, kebersihan, kedisiplinan, etos kerja dll. Proses training biasanya berlangsung 1 sampai 6 hari kerja.
    Gaji yang diberikan untuk karyawan training biasanya hanya 60% sampai 85% dari gaji pokok karena mereka belum 100% menghasilkan produk sesuai target perusahaan. Setelah lolos melalui tahap training, mereka akan menjadi karyawan OJT (On the Job Training). Perusahaan akan menempatkan karyawan OJT di area kerjanya masing-masing agar mereka terbiasa dan cepat mahir dalam melakukan pekerjaannya. Namun mereka masih harus terus berada dibawah pengawasan trainer yang ketat karena masih butuh belajar dan bimbingan. Senior sekitar area kerjanya harus bisa memaklumi jika ada karyawan OJT yang banyak bertanya atau banyak melakukan kesalahan kerja. Sebagai karyawan senior yang baik harus bisa menjadi contoh untuk karyawan baru dan mampu bekerjasama dengan baik. Bukan malah banyak gaya, sombong dan pelit ilmu. Dengan membagi ilmu, otomatis membuat karyawan OJT lebih mudah bekerja dan meringankan pekerjaan senior tentunya.
    Achivment/pencapaian kerja karyawan OJT tidak harus mencapai 100% dari target perusahaan karena masih memerlukan proses yang panjang. Dimulai dari kualitas pekerjaan yang baik dan semakin membaik dari hari ke hari maka kuantitaspun akan semakin membaik pula. Pekerjaannya akan semakin bagus tidak ada kesalahan/deffect dan waktu pengerjaannyapun akan semakin cepat. Selama 3 bulan karyawan OJT diharapkan sudah bisa mencapai 100% dari target perusahaan baik dalam hal kuantitas ataupun kualitasnya.
    Seragam karyawan OJT biasanya memakai baju putih dan celana hitam atau memakai tanda pengenal karyawan OJT yang berlaku di perusahaan tersebut. Karyawan OJT harus banyak bertanya dan pandai bergaul baik itu dengan karyawan OJT lain ataupun dengan karyawan senior. Dengan pergaulan yang luas, akan semakin mempermudah kita baik dalam hal pekerjaan ataupun ilmu pengetahuan tentang perusahaan. Jika karyawan OJT pandai bergaul otomatis mentalnyapun akan menjadi mental karyawan yang kuat, ga cengeng / mudah menyerah dalam melakukan pekerjaan apapun di lapangan.
    Banyak karyawan OJT yang akhirnya gagal menjadi karyawan karena sebelum 3 bulan mereka sudah menyerah karena sakit ataupun mentalnya yang mudah menyerah pada keadaan sekitar baik itu dari sikap karyawan senior ataupun dari pekerjaannya sendiri.
Seakan sudah jadi tradisi di suatu perusahaan, karyawan senior membully juniornya. Sebagai junior pasti banyak hal yang belum diketahui dan dipelajari. Ilmu dan pengalamanpun masih minim. Maka sebagai junior kita harus banyak belajar dari senior, pandai memilih mana yang baik untuk dicontoh mana yang tidak. Seniorpun jika merasa ada junior yang masih belum pintar, berikan ilmu dan contoh yang baik dalam hal pekerjaaan ataupun diluar pekerjaan. Sekali-kali senior ajak juniornya untuk sekedar ngobrol atau makan bareng. Karena hal itu dirasa mampu menjadikan hubungan keakraban antar pekerja.
    Jika semua karyawan senior bisa mempunyai sikap yang baik untuk para juniornya, pasti pekerjaan akan semakin ringan dirasakan karena di perusahaan kita tidak bekerja secara individual. Yang sangat dibutuhkan adalah kerjasama yang baik. Jika ada 1 karyawan yang dinilai tidak baik dalam bekerja atau berattitude, pasti semua dinilai tidak baik juga. Perusahaanlah yang akhirnya terakreditasi tidak baik.
    Perjanjian kontrak kerjapun segera ditandatangani, jika karyawan sudah berhasil lolos dari tahapan OJT dan segera menjadi karyawan kontrak dengan seragam dan tanda pengenal yang berbeda dengan karyawan OJT. Dengan seiring bergulirnya waktu, mantan karyawan OJT akan semakin pintar dalam pekerjaannya dan pergaulannya. Mereka akan menjadi karyawan senior yang mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik dalam bekerja di perusahaan tersebut.
    Karyawan kontrak akan terus berjuang untuk mendapatkan status karyawan tetap. Untuk mendapatkan status karyawan tetap tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua butuh perjuangan yang tidak sedikit. Penilaian perusahaan sangat ketat dari mulai absent yang bagus (tidak sering alfa, ijin ataupun sakit tanpa keterangan), achivment (kualitas/kuantitas) yang memenuhi standard perusahaan sampai kepada masalah attitude yang baik. Semua dijadikan penilaian oleh perusahaan karena perusahaan tidak akan sembarang begitu saja menjadikan karyawan tetap, melihat berbagai macam hak yang didapatkan karyawan tetap, seperti gaji harian dan lemburan yang lebih besar dari gaji karyawan kontrak, intensive yang lebih besar dan banyak lagi yang lainnya. Harus lebih sabar dan rajin dalam mendapatkan status karyawan tetap dengan waktu yang ga sebentar. Butuh beberapa tahun untuk mendapatkan status sebagai karyawan tetap.
    


    

Kamis, 23 Februari 2017

PERATURAN PERUSAHAAN

    Sebelum membuat perusahaan, sebaiknya terlebih dahulu kita harus membuat planing terkait masalah peraturan perusahaan untuk menjadikan perusahaan lebih baik dan tertib. Peraturan perusahaan (PP) adalah semua peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan mengenai syarat kerja, tata tertib, hak dan kewajiban karyawan / karyawati kepada perusahaan ataupun sebaliknya.
    Peraturan perusahaan harus disetujui dan disahkan oleh undang-undang tentang ketenagakerjaan, tentang pemerintahan daerah, peraturan daerah, dan keputusan mentri tenaga kerja & transmigrasi RI. Perusahaan mempunyai hak mengawasi dan menjalankan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas tanpa melanggar aturan. Dan karyawan / karyawati harus memahami dan menaati peraturan yang sudah perusahaan buat.
    Peraturan perusahaan biasanya dicatat dan dibukukan menjadi buku saku / buku kecil yang sudah disahkan dan ditandatangani oleh pihak-pihak terkait dan bisa langsung dibagikan kepada semua karyawan / karyawati yang sudah terikat kontrak dengan perusahaan. Buku peraturan perusahaan ini harus segera disosialisasikan sampai karyawan / karyawati benar-benar memahami, mengingat akan pentingnya isi dari buku ini tentang semua peraturan perusahaan yang berlaku.
Point-point yang diatur dalam buku saku peraturan perusahaan itu diantaranya adalah:
* Dari mulai masa percobaan (biasanya 3 bulan)
* Pengangkatan (baik karyawan kontrak / karyawan tetap)
* Masa kerja (terhitung tanggal pertama masuk kerja & pemberian fasilitas dari perusahaan)
* Tempat pertama kerja
* Masa pensiun (biasanya umur 55-60)
* Penialian, penghargaan, atau pengangkatan jabatan
* Mutasi (pemindahan tempat kerja)
* Hari kerja
* Waktu kerja (40 jam seminggu)
* Waktu lembur (14 jam seminggu)
* Uang lembur
* Uang intensif kehadiran
* Cuti tahunan
* Cuti hamil
* Cuti melahirkan
* Istirahat haid
* Ijin meninggalkan pekerjaan
* Pengaturan pengupahanp
* Tunjangan hari raya keagamaan
* Jaminan kesehatan & keselamatan
* Jaminan sosial & kesejahteraan
* Seragam kerja
* Sumbangan suka cita
* Sumbangan duka cita
* Sarana ibadah
* Sarana olahraga
* Pendidikan dan pelatihan
* Kewajiban karyawan
* Surat peringatan
* Pelayanan keluhan karyawan
* Pemutusan hubungan kerja
* Uang penghargaan / pisah
    Semua sudah diatur dalam peraturan perusahaan yang dibuat dengan sebaik-baiknya dan disahkan oleh berbagai pihak. Kebanyakan peraturan perusahaan berlaku selama 2 tahun, setelah 2 tahun biasanya peraturan perusahaan diganti dengan yang baru.
Jik

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)

    SOP ( standard operation procedure ) adalah sistem standard dasar kerja / peraturan perusahaan yang berhubungan dengan job kita di dalam bekerja baik itu dalam hal methode ataupun mechine. SOP berperan sangat penting di dalam perusahaan. Dengan adanya SOP, pekerjaan kita akan lebih teratur dan pekerjanya akan lebih disiplin. Banyak juga perusahaan yang menggunakan istilah SWCT (standard working combination table) atau JOB DESK.
Hal-hal terkait masalah SOP :
☆ SOP dibuat agar pekerjaan yang kita kerjakan bisa lebih mudah, lebih cepat dan lebih baik.
☆ SOP dibuat dan difikirkan oleh orang-orang khusus yang ditunjuk atau mungkin senior kita yang lebih banyak ilmu dibidang job tersebut.
☆ SOP harus digunakan dengan penuh tanggung jawab dan konsisten.
☆ SOP harus fleksible, bisa digunakan oleh semua pekerja. Baik pekerja lama ataupun pekerja baru.
☆ Setelah pembuatan SOP, harus diadakan trial langsung di lapangan untuk menguji kelayakannya. Jika tidak layak, bisa diperbaiki kembali.
☆ Pekerja yang senior harus bisa memberi contoh yang baik dalam melaksanakan SOP secara konsisten.
☆ Jika ada pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan SOP maka wajib ditegur, dilaporkan, diperingatkan, atau bahkan mungkin dihukum.
☆ Jika di dalam suatu perusahaan tidak ada SOP, maka pekerjaannya pun akan berantakan karena tidak ada aturan yang jelas.
☆ SOP harus segera disosialisasikan kepada semua pekerja
☆ SOP harus dicatat di atas kertas ataupun papan sebagai rambu-rambu agar semua pekerja selalu ingat dengan melihat, membaca dan melaksanakannya.
☆ SOP harus disetujui dan dilaksanakan oleh semua pekerja.
☆ Jika menemukan problem dalam bekerja, kita bisa lapor dan balik kepada peraturan dasar SOP.
    Banyak pekerja yang justru melanggar / tidak melaksanakan SOP dikarenakan mereka merasa tidak produktif dan tidak maksimal dalam bekerja, merasa terkekang, atau bahkan mungkin merasa hak dia sebagai seorang pekerja diambil. Padahal tidak seharusnya mereka merasa seperti itu, karena SOP dibuat untuk mempermudah bukan untuk mempersulit. Dan jika ada keganjalan terkait masalah SOP, kita bisa lapor kepada atasan dan langsung bisa dimusyawarahkan untuk mencapai kata mufakat.
    Jika semua pekerja taat peraturan dan melaksanakan SOP dengan konsisten, pasti hasil pekerjaannya akan baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dan pekerjanyapun akan menjadi pribadi yang rapi, teratur, disiplin dan tanggung jawab dalam bekerja.
 

Selasa, 17 Januari 2017

STO ( STOCK OPNAME )

    Stock opname atau yang biasa sering kita sebut STO adalah suatu cara dari perusahaan untuk menghitung kembali persediaan stok yang masih ada secara riil dan membandingkannya dengan data pembukuan perusahaan. Stock yang dihitung antara jumlah riil dan jumlah data pembukuan harus sama dan balance. Stok yang dihitung adalah stok untuk penjualan ke customer, bukan barang pelengkap proses. STO dilakukan sekaligus untuk menilai perkembangan perusahaan dalam kurun waktu satu tahun.
    STO dilakukan secara berkala 3 bulan sekali,6 bulan sekali ataupun 1 tahun sekali. Meskipun begitu, STO harus dilakukan pada waktu senggang, ketika tidak ada proses produksi, hari libur atau loading orderan sedang turun. Karena jika dilakukan berbarengan ketika proses produksi berlangsung, dikhawatirkan akan tercampur-campur jumlahnya. Penghitungannya dilakukan oleh team khusus yang sengaja dipilih untuk melakukan STO.
    Team STO harus bisa bekerja sama dengan baik, melakukan perhitungan menurut size, colour ataupun jenisnya dengan jujur dan teliti. Semua perhitungan harus dicatat ke dalam list/form STO yang sebelumnya sudah dibuat oleh perusahaan. STO dilakukan dengan berbagai macam cara baik secara manual, stock scaner, komputerisasi,dll. Semua penghitungan produk harus cepat, tepat dan akurat. Tidak ada manipulasi data dengan alasan apapun. Karena ketika proses produksi dilakukan banyak sekali kondisi yang abnormal dari mulai receiving sampai delivery. Seperti barang yang lupa tercatat, barang yang dipinjam tanpa izin, barang yang hilang, barang yang sedang direpair, barang yang rusak dll.
    Setelah melakukan perhitungan dan mencatatnya, kita bisa membandingkan hasilnya. Bagaimana pergerakan fisik dari produk yang perusahaan hasilkan. Apakah mengalami peningkatan / penurunan dalam hal kuantitas dan kita bisa menilainya sendiri. Jika perhitungan STO yang kita lakukan tidak seimbang dengan data yang tercatat di dalam pembukuan, maka harus dilakukan penghitungan ulang sampai benar-benar cocok. Karena ketidakcocokan data akan menjadi masalah besar ketika perusahaan kedatangan team audit. Mereka akan melihat dan menilai perusahaan tersebut. Apakah perusahaan tersebuat akan ditambah, dikurangi atau bahkan dihilangkan / ditarik orderannya.

Sabtu, 19 November 2016

POKA YOKE

     Manusia adalah tempat salah dan lupa, jadi wajar saja bila banyak kesalahan terjadi pada saat bekerja di suatu perusahaan. Tapi jika kesalahan itu sering terjadi, maka itu berarti ada faktor-faktor lain yang abnormal di perusahaan tersebut.
    Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam bekerja, diantaranya adalah : Machine (apakah mesin tersebut masih layak digunakan/tidak) karena faktor mesin yang sudah tua, berkarat, sudah banyak holder yang goyang, banyak baud yang lepas, dll mempengaruhi kualitas suatu pekerjaan. Masalah ini harus cepat diselesikan dengan melibatkan departement lain seperti enginering, maintenance dan pihak lain. Methode (apakah masih bisa fleksibel digunakan kapanpun dan oleh siapapun) mengingat banyak pekerja baru, pekerja lama yang di dirumahkan/habis kontrak, team training yang berganti, leader yang berganti, dll. Dalam hal ini peran leader yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah dengan bijak. Material (apakah material yang digunakan sudah sesuai dengan standard pemesanan/tidak) karena sering kali banyak size, colour, lenght, widht yang tertukar, salah pasang, salah pesan, dll. Dalam hal ini harus ada arus informasi yang up to date dan jelas, baik itu dari papan informasi, breaffing yang setiap hari dilaksanakan, feedback problem, sikap yang aktif dalam menambah ilmu pengetahuan,dll. Dan faktor yang terakhir adalah Manpower (human error) adalah faktor yang cukup sulit untuk diperbaiki karena ini cenderung kepada sikap sifat manusia dalam bekerja. Yang cenderung pelupa, kurang konsentrasi, kurang teliti, kurang informasi, kelelahan, sakit, kecapaian, mengantuk, salah lihat, salah alat, punya seribu alasan, operator baru yang belum terlalu mengerti tentang sistem dan cara kerja, operator lama yang kebanyakan gengsi, banyak fikiran lain di luar pekerjaan, management training yang kurang peka, salahpaham dengan informasi, komunikasi yang kurang baik, dll. Yang sangat banyak berpengaruh dengan kualitas suatu pekerjaan. Berbagai macam cara dilakukan untuk meminimalisir kesalahan faktor manpower ini diantaranya dengan menegur operator, memberikan sanksi, surat peringatan, sampai kepada pemotongan gaji dan pemberhentian kerja. Namun itu semua terlalu egois untuk dijalankan.
    Maka dari itu, banyak perusahaan jepang yang menggunakan sistem poka yoke dalam meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam proses bekerjanya. Poka berarti kesalahan dan Yoke yang berasal dari kata yokeru yang berarti menghindari. Jadi dapat diartikan Poka Yoke adalah suatu cara untuk mencegah/menghindari kesalahan dalam bekerja. Poka yoke dapat berupa perlengkapan kerja, tools, sign, tag, sample/mall, alarm, lampu, bentuk minimalis dari produk, dll. Poka yoke dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat / bekas (scrub) dari produk yang gagal dikirim dan masih bisa digunakan untuk menghemat biaya pengeluaran perusahaan, simple, mudah diingat, mudah dipakai, bisa membuat operator lebih mudah berfikir dengan sekedar melihatnya, dibuat dengan warna yang lebih mencolok dari warna lainnya, atau mungkin dibuat visual audio, flexible (bisa digunakan siapapun baik itu operator lama atau operator baru) sehingga poka yoke bisa lebih efektif dan efisien.
    Poka yoke bisa meminimalisir deffect/kesalahan dengan membuat operator tersadar akan pekerjaannya yang hampir membuat produk NG (No good). Team khusus yang membuat poka yoke adalah karyawan yang sudah ahli memiliki skill dan ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam perusahaannya, memahami situasi kondisi quality quantity dan delivery perusahaan tersebut, dan menguasai sistem perusahaan/bagian departement yang akan dibuatkan poka yoke. Dalam hal ini, pembuatan poka yoke harus mendapatkan aprooved/persetujuan dari team validasi dengan sejumlah trial/uji coba dari berbagai sudut pandang, melibatkan leader-leader di lapangan ataupun operator-operator yang setiap hari akan menggunakan poka yoke tersebut.
    Jika masalah material, machine, methode, dan man power sudah terselesaikan, besar kemungkinan perusahaan tersebut tidak akan mengalami banyak problem, baik itu problem external maupun internal.
Dengan mengikuti standard operation prosedur (SOP), mengikuti sistem yang ada, segera mencari problem solving dari setiap masalah yang dihadapi, komunikasi dan informasi yang baik, kerja sama yang solid, semangat dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan kualitas yang bagus, kuantitas yang memenuhi target, dan pengiriman yang selalu cepat dan tepat waktu, akan menjadikan perusahaan tersebut lebih cepat maju dan berkembang. 

Senin, 17 Oktober 2016

QUALITY QUANTITY DELIVERY

    Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu bersaimg dengan perusahaan lainnya dalam hal kualitas, kuantitas, dan delivery. Dengan 3 hal tersebut cost dr suatu perusahaan akan membaik juga. Customer akan percaya dalam memenuhi kebutuhannya kepada perusahaan tersebut.
    Kualitas yang baik membutuhkan team quality control yang baik pula. Quality control bertugas untuk mengecek & memisahkan keseluruhan dari produk mana yang baik & mana yang harus diperbaiki sebelum dikirim. Diantara pengecekannya adalah secara visual/kasat mata, appearance/fisik produk, kelengkapan produk, ukuran/dimensi dengan mengikuti toleransi2 yang ada dalam standard operational prosedure quality control.
    Quality control harus mempunyai mental yang konsisten dengan hal2 yang benar, cerdas dalam mengambil keputusan, tegas dalam menyikapi produk OK & NG (no good) dan bisa bersikap bijak dengan bahasa yang baik dalam menyampaikan pendapatnya dari hasil pengecekan produknya yang mungkin banyak problem. Untuk bisa mempunyai mental quality control tersebut, harus ditunjang dengan pendidikan yang baik pula, mempunyai skill yang hebat dan pemikiran yang kuat dalam hal menguasai produk perusahaan tersebut. Maka jangan heran jika kebanyakan yang menjadi quality control di suatu perusahaan adalah karyawan lama, karyawan berpendidikan tinggi atau karyawan yang dipilih langsung. Gaji yang diberikanpun biasanya akan lebih besar dibandingkan dengan yang lain.
    Tidak hanya mengecek dan memisahkan produk, quality controlpun harus bisa memberikan problem solving (pemecahan masalah). Bagaimana caranya produk yang NG (no good) bisa dikirim ke customer dengan cara diperbaiki/direpair terlebih dahulu untuk meminimalisir cost pengeluaran perusahaan. Apa, dimana, kapan, siapa dan bagaimana solusi dari problem tersebut yang sering dikenal dengan 4w+1h (what, where, when, who+how) agar bisa cepat di feedback dan problemnya cepat terselesaikan dan tidak sampai berlarut-larut.
    Quality control (QC) berada di bawah naungan quality anssurance (QA). Jadi jika terjadi problem lebih dari 3× berturut2 (NG/deffect) apapun yang setelah disampaikan/difeedback tidak ada perubahan kualitas, quality control berhak memberhentikan mesin produksi dan melaporkannya kepada quality anssurance/atasannya masing2 sehingga masalah cepat dicari solusinya. Kerja quality anssurance harus benar2 cepat dan tepat karena berhubungan langsung dengan departemen produksi dimana kuantitas menjadi target utama. Jika mesinnya terlalu lama dimatikan, maka produk yang mereka hasilkanpun akan banyak berkurang. Analisa problem yang dilakukan quality anssurance yaitu dengan cara 4M. Material yang digunakan OK/NG, machine yang digunakan OK/NG, methode yang digunakan OK/NG, manpower yang membuatnya sudah bekerja dengan standard/belum. Setelah dianalisa penyebab dari masalah itu apa, quality anssurance segera menyelesaikannya dengan baik cepat dan tepat, baik itu berhubungan/tidak berhubungan dengan departement lain.
    Meskipun departement quality banyak ikut andil dalam masalah kualitas tapi tanggung jawab kualitas itu milik bersama. Departement produksipun harus memiliki tanggung jawab dengan pekerjaannya, kerjanya jangan asal2an tetep harus mengikuti standard kerja agar produk yang dihasilkan baik/tidak NG/tidak deffect/tidak reject. Team produksi harus solid, bisa bekerjasama dengan baik dengan teamnya, fisiknya harus kuat, tetap semangat, meskipun yang diutamakan adalah kuantitas tapi team produksipun harus cerdas untuk menghasilkan kualitas yang baik. Jika team quality lebih banyak menggunakan otak dalam bekerja, maka team produksi lebih banyak menggunakan tenaga/fisik dalam pekerjaannya.
    Semua departement saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama yaitu membangun perusahaan yang baik. Dengan quantity/achivement/target yang slalu tercapai, quality yang zero deffect maka delivery/pengiriman akan lancar dan tepat waktu. Team packing tidak akan banyak menemui kesulitan yang berarti jika dari departement produksi dan departement qualitynya sudah terkontrol baik. Customerpun akan senang menerima produk dari perusahaan yang baik dari segi kualitas, kuantitas serta pengiriman/delivery yang lancar. Tidak akan ada banyak claim dari customer, bahkan mungkin akan menambah orderan/loadingannya lagi dari perusahaan tersebut.

Minggu, 16 Oktober 2016

WIRING HARNESS

    Wiring harness adalah kumpulan circuit, material, assecories dan part2 lainnya yang dirangkangkai/dibungkus menggunakan tape (VTA) sehingga dapat mengalirkan arus listrik.
    Wire terbentuk dari core dan insulation. Sekumpulan wire disebut circuit. Wiring harness sering disebut juga cable body alat berat seperti cable body beko, escavator, motor, mobil dll.
   Di Indonesia banyak sekali perusahaan wiring harness seperti kobelco, hitachi, komatsu, kawasaki, honda, yamaha, toyota, daihatsu, dll.
Pembuatan wiring harness ini tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan. Semua butuh ilmu dan proses yang panjang.
    Sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu ukuran, colour, macam dan jenis2 wire seperti CAVS, AVVS, AVS, MPPS, APBX dll. Selain memahami wire, kita juga harus memahami terminal, conector, material2, dan assecories lainnya. Terminal ada yang berlapiskan emas, perak, timah dll. Jenisnya ada yang male, female, LA, LE dll. Assecoriesnya pun beragam, dari mulai cot, coto, cvo, vo, insulock, name plate, barcode, SH tube, marker, clip, dll.
    Semua pengerjaan harus sesuai dengan standard harness apa yang ingin kita buat. Dari mulai proses prepare cutting, crimping, striping, jointing, assembling, checking sampai ke packing. Semua punya tingkat kesulitan berbeda2 sesuai dengan keinginan customer.
    Pengaplikasian wirring harness dalam perangkat mobil :

  • Main harness/panel, yaitu harness yang ditempatkan di bagian kendaraan sebagai penghubung antra instrumen pemantau pengemudi serta saklar2 untuk menghidupkan bagian tertentu. Seperti spidometer, odometer, sikring, saklar lampu, saklar pembersih kaca dll.
  • Engine harness yaitu harness sebagai penghubung komputer pengendali cara kerja mesin & penunjangnya. Seperti sensor kecepatan, sensor panas mesin, pompa bahan bakar, sensor asap gas buang dll.
  • Door harness yaitu harness yang menghubungkan part2 yang ada pintu dengan bagian lain seperti saklar penurun kaca, saklar pengunci pintu, pengendali kaca spion pinggir dll.
  • Roof harness yaitu harness pada atap mobil yang berhubungan dengan bagian lain seperti lampu penerang ruangan, pengontrol kaca spion atas dll.
  • Floor harness/rear yaitu harness penghubung engine harness dan main harness ke part belakang seperti lampu plat motor, lampu rem, sensor bahan bakar dll.
  • Front harness yaitu harness penghubung engine harness ke part depan seperti lampu kabut, lampu petunjuk arah, lampu besar, lampu kecil dll.
  • Acesories harness yaitu harness untuk fasilitas tambahan seperti penghapus kabut kaca, pengatur dudukan kursi, pengatur perpindahan gigi transmisi dll.
    Beberapa kesalahan fatal dalam pembuatan harness :

  • Missing insert yaitu salah memasukan terminal ke full connector,
  • Push out yaitu terminal yang terlepas/tidak terkunci di dalam connector,
  • Band up yaitu terminal yang bengkok(NG) ke atas,
  • Bend down yaitu terminal yang bengkok(NG) ke bawah,
  • Wrong part yaitu ada part yang kurang di dalam harness,
  • Dimensi yaitu ukuran yang kurang/lebih dari batas toleransi standard ukuran harness,
  • Tapping jebol/bolong yaitu harness yang kurang rapi/kurang tertutup ketika membungkus/menepingnya.
    Hindari banyak kesalahan dari pembuatan harness menjadikan harness tersebut berkualitas tinggi. Akan semakin banyak perusahaan jepang yang melirik harness kita. Harness yang mempunyai kualitas, kuantitas dan delivery yang baik menjadikan cost pemasukan bertambah.